zonaconnect.com – Kiev, Ukraina – 29 Januari 1918 – Pemberontakan bersenjata yang diorganisir oleh kaum Bolshevik untuk mengantisipasi Tentara Merah yang melampaui batas bermula di Gudang Senjata Kiev, yang baru dipadamkan 6 hari kemudian. Pemberontakan ini merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Ukraina, yang menandai awal dari konflik bersenjata antara Ukraina dan Uni Soviet yang berlangsung hingga tahun 1921.
Pemberontakan dimulai pada tanggal 29 Januari, ketika sekelompok Bolshevik bersenjata menyerbu Gudang Senjata Kiev. Mereka berhasil merebut gudang tersebut dan menguasai sejumlah senjata dan amunisi. Mereka juga mengibarkan bendera merah di atas gudang, dan menyatakan bahwa mereka mendukung pemerintahan Soviet di Moskow. Tujuan mereka adalah untuk menggagalkan upaya Ukraina untuk memproklamasikan kemerdekaannya dari Rusia, yang telah dilakukan pada tanggal 22 Januari1.
Pemberontakan tersebut memicu reaksi keras dari pemerintah Ukraina. Tentara Ukraina dikerahkan untuk memadamkan pemberontakan tersebut. Pertempuran sengit berlangsung selama enam hari, dan baru berakhir pada tanggal 4 Februari. Pertempuran tersebut melibatkan pertukaran tembakan, pengeboman, dan penggunaan senjata kimia2. Pertempuran tersebut juga menyebar ke beberapa daerah di sekitar Kiev, seperti Podil, Lukianivka, dan Shuliavka.
Dalam pertempuran tersebut, kedua belah pihak menderita kerugian yang cukup besar. Pihak Ukraina kehilangan sekitar 1.000 orang, sedangkan pihak Bolshevik kehilangan sekitar 500 orang. Selain itu, banyak warga sipil yang tewas atau terluka akibat pertempuran. Beberapa bangunan dan infrastruktur di Kiev juga rusak atau hancur.
Pemberontakan Gudang Senjata Kiev merupakan awal dari Perang Ukraina–Uni Soviet. Perang tersebut berlangsung selama tiga tahun, dan berakhir dengan kemenangan Uni Soviet. Dalam perang tersebut, Uni Soviet berusaha untuk menggabungkan Ukraina ke dalam Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia, sementara Ukraina berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya. Perang tersebut juga melibatkan intervensi dari negara-negara lain, seperti Polandia, Rumania, dan Prancis.
Penyebab Pemberontakan
Pemberontakan Gudang Senjata Kiev disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Ketidakpuasan terhadap pemerintah Ukraina. Pemerintah Ukraina yang dipimpin oleh Symon Petliura dianggap terlalu lemah dan tidak mampu melindungi negara dari ancaman Uni Soviet. Pemerintah Ukraina juga dianggap tidak mewakili kepentingan rakyat, terutama kaum pekerja dan petani.
- Kekhawatiran akan invasi Uni Soviet. Uni Soviet, yang baru saja didirikan, memiliki ambisi untuk menguasai Ukraina. Uni Soviet menganggap Ukraina sebagai bagian dari wilayahnya, dan tidak mengakui kemerdekaan Ukraina. Uni Soviet juga ingin mengamankan sumber daya alam dan jalur transportasi di Ukraina.
- Pengaruh Bolshevik. Bolshevik, yang merupakan partai politik komunis, memiliki pengaruh yang kuat di Ukraina. Mereka memiliki basis pendukung yang besar di kalangan pekerja, petani, dan tentara. Mereka juga memiliki jaringan organisasi dan propaganda yang luas. Mereka menentang pemerintah Ukraina, dan mendukung revolusi sosialis di seluruh dunia.
Dampak Pemberontakan
Pemberontakan Gudang Senjata Kiev memiliki dampak yang signifikan terhadap situasi di Ukraina. Pemberontakan tersebut menyebabkan terjadinya perang antara Ukraina dan Uni Soviet. Perang tersebut berakhir dengan kemenangan Uni Soviet, dan Ukraina menjadi bagian dari Uni Soviet. Ukraina kehilangan sebagian besar wilayah, populasi, dan hak-haknya sebagai negara merdeka. Ukraina juga mengalami penindasan politik, ekonomi, dan budaya dari pihak Soviet.
Pemberontakan tersebut juga menyebabkan terjadinya perubahan politik di Ukraina. Pemerintah Ukraina yang dipimpin oleh Symon Petliura digulingkan, dan digantikan oleh pemerintah yang lebih pro-Soviet. Pemerintah baru ini, yang disebut sebagai Republik Sosialis Soviet Ukraina, mengikuti kebijakan dan ideologi dari Moskow. Pemerintah ini juga menekan dan membubarkan gerakan-gerakan nasionalis, sosialis, dan demokratis di Ukraina.